Sumbawa Barat - Boy Burhanuddin Teta, mantan Anggota Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat), kini angkat bicara terkait adanya Laporan LSM AMANAT atas testimoninya di pemberitaan media online beberapa hari lalu, yang menuding bahwa aksi demo selama ini bersama LSM Amanat, adalah sebuah setingan untuk menyerang Perusahaan PT AMNT, dan semua aksi demo tersebut dibiayai oleh mantan petinggi PT AMNT, " saya tidak mau lagi membohongi rakyat, ternyata aksi demo oleh Aliansi Anti Mafia Tambang tersebut, ada kepentingan besar oleh Mantan Petinggi AMNT dan kita diperalat " kata Boy kepada media ini.
Menurut Boy, "bahwa apa yang saya katakan sebelumnya di beberapa media online, adalah fakta yang sebenarnya dan bukan rekayasa maupun setingan, Boy mengaku dan beberapa aktivis di KSB memang sengaja direkrut oleh eks petinggi AMMAN dan digaji Rp 5 juta per bulan, untuk menggelar aksi-aksi menyerang perusahaan dan semua data perusahaan kami dapatkan dari mantan petinggi PT AMNT".bebernya.
“Memang bukan LSM Amanat yang menggaji saya dan bebepa rekannya, akan tetapi semua dana di balik aksi demo itu untuk menyerang perusahaan adalah dari mantan petinggi AMNT, dan saya digaji 5 juta waktu itu per satu bulan,” ujar Boy..
Terkait, apa yang Boy katakan di media, adalah dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, dan Boy juga tidak gentar atas laporan LSM AMANAT ke Polres Sumbawa Barat, dan meminta kepada yang merasa keberatan atas testimoninya, yang dimuat di beberapa media online, terkait siapa dalang yang membiayai di balik aksi demo oleh Aliansi Anti Mafia Tambang, kalau ada yang merasa keberatan dan kebakaran jenggot kata Boy, silahkan dan silahkan lapor polisi, jangan main ancam segala mau lapor polisi " kalau keberatan apa yang saya katakan, silahkan lapor, biar bobroknya saya buka semua, " tantang Boy serius.
Boy merasa tidak pernah takut membuka asal muasal dana di balik aksi yang dilakukan oleh Aliansi Anti Mafia Tambang (AMANAT) , yang telah membuat situasi daerah tidak nyaman dan kondusif, maka dalam hal ini, boy merasa justru telah melakukan kesalahan kepada rakyat Sumbawa Barat, maka dalam hal ini boy tidak akan pernah takut dan mundur sejengkalpun, apabila ada yang kebertaan dan melaporkan dirinya ke APH " saya tidak takut sama sekali, kalau keberatan silahkan laporkan saya ke APH, saya akan buka semuanya siapa dalang dibalik aksi demo selama ini " imbuh Boy mantap.
Sebelumnya Boy mengaku sudah sering bertemu eks petinggi perusahaan tersebut. Mereka kemudian merancang aksi bagaimana menyerang perusahaan dengan isu-isu strategis di sana, berbekal informasi dari eks petinggi yang pernah menjadi orang paling berperan strategis di PT AMNT. “Saya ke rumahnya waktu itu. Ini benar, saya tidak gentar berbicara benar. Saya berani mempertanggungjawabkan yang membiayai beberapa aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang, Kita digaji 5 juta waktu itu saat saya menjadi anggota LSM tersebut yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang , " Sekarang (gajinya) enggak tahu,” katanya.
Karena merasa diperalat oleh eks petinggi PT AMNT melalui setingan dan rekayasanya bersama LSM tersebut, lanjut Boy, akhirnya dia (Boy -red) dan beberapa rekannya mengundurkan diri dari keanggotaan LSM AMANAT tersebut.Terangnya.
" Kami Jum'at kemarin melakukan konvoi di lima desa. Kita mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan oknum mengatasnamakan masyarakat KSB Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang " katanya jelas.
Boy juga tegas mengatakan jika oknum eks petinggi PT AMBT tersebut, terus memprovokasi melalui Alinsi Masyarakat Anti Mafia Tambang agar Investasi di Sumbawa Barat dibuat tidak kondusif, dengan tegas Boy melalui organisasi yang dia pimpin yaitu Pemuda Pancasila akan menolak kedatangan oknum eks PT. AMNT itu. Tandasnya. ().
0 Komentar