Kehadiran Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo, S.Sos., M.M., beserta Rombongan diterima oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islahuddin Tgh.Muhlis Ibrahim Yang didampingi beberapa Tuan Guru dan Pengurus Ponpes.
Dalam suasana hangat dan penuh rasa kekeluargaan, Danrem mengungkapkan meskipun keyakinan saya berbeda, tetapi saya sudah terbiasa dan tetap membangun komunikasi bahkan hubungan emosional dengan tokoh-tokoh agama tanpa melihat perbedaan.
Kehadiran saya di Pondok Pesantren ini, bukan kali pertama, namun jabatan saya yang berbeda, sebelumnya saya menjabat Kasrem, kemudian dipercayakan untuk menggantikan Brigjen TNI ( Purn ) Lalu Rudy yang sudah memasuki masa Pensiun Jelas Danrem.
Hubungan kami dengan Pak Lalu Rudy, sudah seperti saudara, dan sesuai pesan beliau setelah menduduki jabatan sebagai Orang Nomor satu dijajaran Korem 162/WB saya akan melanjutkan program yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
"Silaturahmi ini untuk memperkenalkan diri sebagai pejabat Danrem 162/WB yang baru, dan juga untuk mendapat masukan dari tokoh agama serta dukungan spiritual dalam melayani masyarakat NTB yang mayoritas beragama Islam dan masih kental dengan adat istiadatnya,” Papar Jendral yang Humanis ini
Pada kesempatan itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Islahuddiny Kediri,Tgh.Muhlis Ibrahim yang didampingi beberapaTuan Guru dan Pengurus Menyampaikan terima kasih atas penghargaan kunjungan Danrem secara khusus ke Pondok Pesantren Islahuddiny, Beliau juga memaparkan bahwa pondok pesantren Islahuddin berdiri sejak lama dan memiliki 58 cabang yang tersebar dipulau Lombok dan dan beberapa cabang juga tersebar diluar Lombok bahkan luar Provonsi.
Soal keyakinan yang berbeda, siapapun pemimpin dia adalah Ulil Amri Mingkum dan harus diikuti sebagai pemimpin.
Sejarah hubungan antara ponpes Islahuddin dengannTNI AD sudah mendarah daging.
Tgh Mukhlis menjelaskan sejak Orang Tua Kami mendirikan dan mensyiarkan Islam, hubungan dengan TNI AD sangat dekat.
Bahkan beliau mengakui andai tak ada TNI Mungkin kami tidak bisa seperti ini, karena dalam sejarah pembantaian PKI para ulama mengambil peran dan menyatu dengan TNI AD.
Membangun Hubungan emosional dengan TNI adalah Suatu Kebanggaan Bagi kami karena sejarah mencatat antara perjuangan Islam dengan Tentara tidak akan bisa dipisahkan.
Diakhir kunjungan Danrem memberikan Cinderamata kepada Pimpinan Pondok Pesantren Islahuddin sebagai tanda Tali asih, turut hadir mendampingi Danrem 162/WB Kasi Ter Kasrem 162/WB Letkol Czi I Gusti Putu Dwika, Dandim 1606 Letkol Arm Arief Rahman, Kapenrem 162 Mayor Inf Asep Okinawa, Dantim Interem 162/WB Kapten Chb Wahyu Amri.
0 Komentar