Kunjungan Kali ini lantaran beberapa waktu lalu adanya konflik yang melibatkan Warga Sekitar antar dua agama.
Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini, Di butuhkan Penguatan Moderasi Beragama ke masyarakat yang melibatkan sejumlah tokoh, baik tokoh agama, tokoh masyarakat maupun pemuda yang nantinya diharapkan mampu meredam konflik yang bermuatan Sara.
Namun, menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini, ia mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh aparat penegak hukum dan pemerintah kabupaten Lombok Barat dalam menangani Konflik di Desa Mareje sehingga tidak membias menjadi isu SARA.
" Di Lombok Barat kita mendapat pelajaran yang sangat baik bagaimana membangun rekonsiliasi konflik walaupun isu awalnya berawal dari pemilihan kepala Desa yang kemudian berkembang menjadi politik identitas dan hal ini kita harapkan tidak terulang kembali."Ungkapnya
Selain itu menurut Diah Pitaloka, kedepannya para tokoh dari dua agama agar sering berdiskusi membentuk sebuah forum maupun tradisi yang diadakan bersama dan para tokoh menyepakati bahwa konflik yang terjadi di Desa Mareje Kabupaten Lombok Barat bukan merupakan Konflik SARA
"Kedepannya mungkin para tokoh antar dua agama antara islam dan budha agar lebih intens membentuk forum ataupun tradisi agar kebersamaan antar umat beragama lebih erat."pungkasnya
Sementara itu, Baehaqi Sekda Lombok Barat mengungkapkan, terkait kunjungan para anggota DPR RI, yakni ingin melihat secara langsung kejadian di lapangan yang ada di Desa mareje
Menurut Baeaqi, Setelah turun langsung, Para tokoh dan Komisi VIII DPR RI merasa sepakat bahwa ini bukan merupakan Soal Sara namun hanya miss komunikasi antar pemuda.
" Komitmen pemkab lobar akan melakukan pembinaan pasca konflik, dan semua lini akan di turunkan agar prosesnya lebih cepat." Tutup Baehaqi
0 Komentar